Strategi Content Silo SEO — Bangun Sistem Internal Backlink
Salah satu trik agar SEO bekerja dengan baik dengan memasukan tautan (backlink). Namun masalah berikutnya muncul ketika ada perdebatan tentang pemakaian tautan.
Bagaimana cara memasang tautan kalau nggak punya stok tautan. Solusi logisnya dengan menyiapkan stok tautan atau beli backlink.
Keduanya tidak ada benar salah. semua sah-sah saja di mata hukum. Hanya pada konteks ini tidak membahas tentang beli backlink, melainkan cara membangun tautan internal.
Salah satu siasat membangun tautan internal yang bisa digunakan adalah menerapkan Content Silo. Sebuah sistem yang dapat kamu manfaatkan untuk saling berbagi tautan internal.
Kemudian, bagaimana cara kerja Content Silo serta penerapannya dalam SEO? Berikut ulasannya.
Pengertian Content Silo
Content Silo adalah metode yang digunakan dalam SEO. Sistem content silo melibatkan penyusunan konten pada website berdasarkan tema yang sudah disusun.
Sederhananya, content silo adalah pengelompokan atau klasifikasi konten berdasarkan topik, atau kata kunci yang digunakan.
Kehadiran content silo bergantung pada kekuatan tautan internal untuk memandu audien ke laman berikutnya yang berkaitan dengan laman tersebut.
Contoh penggunaan content silo SEO
Mengambil contoh yang dibuat Semrush, katakanlah kamu adalah pelaku usaha tanaman yang memiliki situs untuk memperkenalkan dan promosi produk tanaman.
Berangkat dari informasi ini, tujuan membuat website untuk menerapkan content marketing. Berangkat dari situ, situs kamu dapat terbagi menjadi beberapa kategori.
Pengkategorian dilakukan untuk pemisahaan kategori konten hingga laman agar tidak tercampur seperti es buah yang dijual di pinggir jalan.
Kategori situs usaha tanaman kamu adalah sebagai berikut
- Benih
- Kelola tanaman
- Tools berkebun
Apabila kamu menulis konten tentang benih dan turunannya, maka isi konten ada di silo “Benih”.
Jika kamu menulis konten tetang pengelolaan tanaman dan turunannya, maka konten kamu ada di silo “Kelola tanaman”
Sedangkan, kalau kamu menulis konten tentang tools untuk berkebun, sudah jelas konten tentang hal tersebut nangkring di silo “Tools berkebun”.
Secara prinsip, Content Silo dilakukan terpisah walaupun pada kenyataannya tidak selalu demikian. Semrush beragumen kalau tautan internal antar artikel harus sesuai silo, tidak bisa nyebrang ke silo lain.
Katakanlah, kamu membuat konten tentang cara kelola tanaman hias, kamu hanya bisa pasang tautan internal ke sesama penghuni silo “Kelola Tanaman” Tidak bisa nyebrang ke silo “Benih” atau “Tools Berkebum”.
Tetapi sebagian pelaku SEO berprinsip bahwa tautan internal dapat dipasang di mana saja selama isi tautan relevan dengan isi konten.
Kelebihan dari sistem content silo
Sistem content silo memberikan kenikmatan bagi pemilik dan pengguna website, serta mesin pencari.
Penerapan struktur silo membantu mengatur konten dan membangun otoritas terkait di niche kamu. Ketika otoritas website kamu mulai bertumbuh, maka audience dan mesin pencari makin kenal dengan website kamu.
Mengapa demikian, ketika mesin pencari sudah kenal sama website kamu, kerjaan mesin pencari makin mudah untuk mempromosikan dan menaikkan website kamu. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan.
Selain kenikmatan mudah dikenali, berikut ini adalah kelebihan website ketika menerapkan sistem content silo. Emang apa aja sih?
Struktur situs makin sederhana
Ketika ingin website yang mudah diakses dan dijelajahi oleh mesin pencari, konsep silo menjadi pilihan karena mudah diterapkan.
Kerapian struktur didukung dengan tautan internal yang terorganisir yang membantu mengindex halaman baru. Mudahnya, kamu memudahkan Google untuk indexing website kamu.
Sebagai konteks, crawler membuka halaman website kamu, kemudian ia menelusuri halaman yang sudah ditautkan. Kegiatan inilah membantu crawler memahami isi halaman maupun website kamu.
Semua halaman website menambahkan konteks dan otoritas ketika proses penjajakan. Makin banyak halaman yang terikat pada suatu topik, makin banyak orotitas yang terbangun dari website kamu.
Navigasi website makin mudah
Sistem struktur silo ngasih hierakri pada website kamu. Hierakri website meningkatkan user experience agar memudahkan pengunjung mencari informasi di website kamu.
Tautan internal digunakan untuk menghubungkan satu konten dengan konten lainnya dalam topik yang sama (atau berbeda) untuk membantu navigasi halaman dan bikin orang makin lama menjelajahi website kamu.
Membangun orotitas topik
Klasifikasi konten ke dalam silo dapat meningkatkan orotitas topik konten. Dampak dari otoritas topk menaikkan kepercayaan dan kerdibilitas konten webste kamu.
Semakin banyak konten berkualitas tinggi yang publish, makin besar dampak terhadap otoritas topik.
Konten berkualitas tinggi sangat berkaitan dengan niche dalam silo untuk membantu mesin pencari memahami hubungan setiap halaman URL di tiap silo.
Dengan ini, mesin pencari menilai konten website kamu ngasih sumber terpercaya bagi orang lain.
Konten kamu bisa dapat rekomendasi mesin pencari dengan menerapkan kaidah EEAT (Experience, Expertise, Authority, Trust).
Kaidah EEAT merupakan panduan dari Google untuk menyajikan konten berkualias. Penjabaran terkait EEAT dapat disampaikan melalui paragraf di bawah ini.
Expetience : Apakah pembuat konten punya pengalaman langung terkait niche yang akan dikerjakan?
Expertise : Apakah pembuat konten memiliki pengetahuan maupun ketrampilan terkait niche yang dikerjakan, baik melalui pendidikan formal maupun online course?
Authority : Apakah pembuat konten merupakan sumber tepat untuk membahas niche tersebut?
Trust : Apa saja penjawaban yang disampaikan pada halaman About? APakah ada ulasan independen, jurnal, kajian, statistik, data, referensi, dan argumen yang memvalidasi tingkat kepercayaan isi konten?
Membuat manajemen konten makin sat set
Sistem content silo menyediakan langkah kera pembuatan yang jelas. Saking jelasnya, kamu diberikan fokus untuk menuliskan konten dengan tema spesifik.
Pendekatan ini memastikan pembahasan konten blog secara komprehensif dengan menjawab pertanyaan terkait niche yang relevan dengan audience.
Secara tidak langsung, dampak dari penerapan content silo untuk manajemen konten adalah sebagai berikut
Menjaga kualitas konten
Kualtas konten akan meningkat secara menyeluruh ketika kamu menerapkan struktur content silo.
Lebih cepat menghasilkan ide topik baru
Selain menjaga kualitas produksi konten, sistem content silo memberikan ruang untuk kamu eksplorasi.
Turunan dari eksplorasi adalah melahirkan ide topik maupun tema baru. Ide-ide konten baru ini kemudian divalidasi dengan riset keyword menggunakan Google Keyword Planner.
Cari dan temukan mana keyword yang selaras dengan ide topik konten tersebut.
Meningkatkan lead time produksi konten
Metode content silo membantu meneyderhanakan proses produksi konten. Proses yang sederhana akan berdampak pada lead time.
Lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau proses. Dalam konteks content writing, lead time adalah waktu untuk menyelesaikan konten.
Contoh dari peningkatan lead times adalah membuat sistem posting satu konten blog per minggu. Sistem posting memastikan setiap minggu akan ada update postingan baru dalam content silo.
Membangun investasi internal linking
Struktur content silo yang baik akan menghasilkan tautan internal yang efektif. Secara tidak langsung dapat meningkatkan navigasi dan SEO website kamu secara keseluruhan.
Tautan internal dari sistem content silo membantu distribusi orotitas halaman dan memandu audien ke konten terkait.
Tidak hanya makin terhubung, kamu pun akan memiliki tabungan tautan internal yang siap pakai kapanpun.
Mirip dengan program investasi, tetapi menghasilkan tautan internal berlimpah ruah.
Kelemahan masalah sistem content silo
Dalam keindahan content silo menyimpan masalah yang tersembunyi. Sebab, sistem manapun di dunia ini masih memiliki keterbatasan dan limitasi.
Tujuan mengetahui kelemahan sistem content silo agar kamu tidak terjebak ekspetasi berlebihan. Jangan sampai kamu bernasib seperti content creator yang jualan ebook “Cara cuan dari media sosial sambil rebahan di pos ronda dalam 30 hari”
Ketergantungan dengan tautan internal adalah kelemahan pertama dari content silo. Ketika website masih awal, orang akan melihat ini website dengan orphan page karena tidak menyematkan tautan.
Itu wajar kalau masih baru. Masa ekspetasimu langsung tinggi seperti Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert.
Masalah orphan page dapat diselesaikan dengan menyediakan konten tematik. Katakanlah, kamu content plan dengan tema sistem plumbing.
Dengan content plan, kamu sudah memiliki jumlah tautan internal yang siap disematkan di berbagia halaman. Hal ini akan mengurangi kasus orphan page.
Kesimpulan
Sistem content silo adalah metode dalam SEO yang melibatkan penyusunan konten pada website berdasarkan tema yang sudah disusun. Dengan membuat lasifiaksi konten berdasarkan topik maupun tema.
Penerapan content silo menyesuaikan tema besar konten. Satu tema berada dalam satu silo sehingga sudah tersegmentasi.
Prinsip dari content silo adalah tidak menyematkan tautan internal di luar silo.
Kelebihan dari sistem content silo adalah menaikkan orotitas website yang membuatnya mudah dikenali mesin pencari.
Hal ini sesuai prinsip kesederhanaan website demi menaikan user experience (UX).
Namun, sistem content silo rawan terkena orphan page karena nihil tautan internal.
Oleh sebab itu, penyusunan konten harus dilakukan secara tematik agar melahirkan tautan yang bisa disematkan melalui laman website.
Sumber
Bynder. “What Is a Content Silo? A Definition. | Glossary.” Bynder, 2024, www.bynder.com/en/glossary/content-silo/.
Hike SEO. “Use Content Silos to Boost Your Content Strategy — Hike SEO.” Hike SEO, Aug. 2024, hikeseo.co/learn/onsite/content-silos/.
Semrush. “Semrush Team.” Semrush Blog, 2023, www.semrush.com/blog/silo-seo/.