Menargetkan Satu Keyword Untuk Dua Search Engine Berbeda — Studi Kasus SEO
Latar belakang
Keyword merupakan kata kunci yang digunakan untuk mencari informasi melalui mesin pencari atau alat sejenisnya. Istilah lain dari keyword adalah search query.
Keyword berfungsi untuk membuat konten atau website muncul dalam laman pencarian search engine, mendatangkan traffik, pintu masuk antara audience dengan konten, dan memudahkan pencarian informasi. Khasiat keyword membuatnya krusial dalam optimasi SEO.
Rumusan masalah
Google adalah salah satu search engine yang banyak digunakan. Masifnya pengguna membuat SEO Specialist atau SEO Content Writer melakukan optimasi ke Google.
Google bukanlah satu-satunya sumber pencarian, masih ada Yahoo, Bing, Yandex. Apakah optimasi SEO hanya terjadi di Google saja, atau search engine selain Google juga kena dampaknya.
Studi kasus ini akan menjelaskan pengaruh optimasi satu keyword terhadap dua platform search engine berbeda.
Tujuan
- Menemukan apakah optimasi SEO dapat bekerja di dua platform search engine berbeda atau lebih
- Menemukan strategi yang tepat untuk brand building SEO
- Menemukan strategi pembuatan konten blog untuk dua plaftorm berbeda
Batasan masalah
- Konten blog yang dipakai berasal dari situs ishakoktasagita.com
- Fokus pada optimasi konten SEO
- Memakai niche content engineering
- Pengujian dilakukan pada dua search engine yaitu Google dan Yahoo
- Hanya menguji satu keyword untuk satu laman artikel
Manfaat
- Berkontribusi dalam perjalanan keilmuan SEO
- Menemukan dampak targeting keyword yang sama untuk dua platform search engine berbeda atau lebih
- Menjadi sumber alternatif untuk melakukan optimasi
Hasil
Dalam pengujian ini memakai sampel 10 keyword dari konten ishakoktasagita.com.
Dari 10 keyword yang ditargetkan, konten dari ishakoktasagita.com berada dalam pencarian pertama. Perbedaannya terletak pada posisi urutan.
Keyword dimasukan menggunakan kolom pencarian Google dan Yahoo pada browser Google Ingconito, yang dilakukan pada tanggal 18 Desember 2024.
1. Bagaimana Tahapan Cara Kerja Mesin Extruder Plastik
Tautan : https://ishakoktasagita.com/blog/teknik-engineering/bagaimana-cara-kerja-mesin-extruder-plastik/
2. Jenis Kran Air Yang Digunakan Pada Sistem Plumbing
Tautan : https://ishakoktasagita.com/blog/teknik-engineering/jenis-kran-air-sistem-plumbing/
3. Fungsi Pompa pada Sistem Plumbing
Tautan : https://ishakoktasagita.com/blog/teknik-engineering/pompa-pada-sistem-plumbing/
4. Perbedaan Aliran Laminar dan Turbulen Pada Sistem Fluida
Tautan : https://ishakoktasagita.com/blog/teknik-engineering/perbedaan-aliran-laminar-dan-turbulen/
5. 3 Perbedaan Kalkulator Scientific Dengan Kalkulator Biasa
6. Apa Itu Simulasi CFD (Computational Fluid Dynamic)
Tautan : https://ishakoktasagita.com/blog/teknik-engineering/apa-itu-simulasi-cfd/
7. Sistem Plumbing Air Limbah
Tautan : https://ishakoktasagita.com/blog/teknik-engineering/sistem-plumbing-air-limbah/
8. Panduan Instalasi Sistem Plumbing Air Bersih Untuk Hotel
Tautan : https://ishakoktasagita.com/blog/teknik-engineering/sistem-plumbing-air-bersih-untuk-hotel/
9. Rekomendasi Software Gambar Plumbing Untuk Drafter MEP
Tautan : https://ishakoktasagita.com/blog/teknik-engineering/software-gambar-plumbing/
Pembahasan
Dalam proses pengerjaan, penetapan keyword dilakukan dengan menyesuaikan topik konten yang sudah ditentukan. Penentuan topik konten memudahkan proses riset, penyusunan kerangka dan keyword research.
Proses keyword research pada pengujian ini mengabaikan jumlah volume search. Fokus dari pemilihan keyword tersebut adalah menyesuaikan dengan topik dan kerangka konten.
Jumlah volume search keyword hanyalah tanda bahwa banyak orang memakai kata kunci tersebut ketika mencari di search engine.
Hanya saja volume search kurang mampu mengidentifikasi audience yang mengkonsumsi konten atau mengunjungi website tersebut.
Dalam melakukan keyword research, penulis memakai tools Google Keyword Planner karena tools ini dianggap mampu mengidentifikasi keyword secara komprehensif.
Sedangkan jawaban jujurnya karena tidak ada budget untuk memakai tools SEO berbayar seperti Ahrefs, Ubersuggest, maupun SEMrush.
Setelah melakukan keyword reseach, aktivitas optimasi keyword terhadap konten blog dilakuan secara menyeluruh dengan menargetkan kata kunci pada Meta Description, Image, Alt Text, Meta Text, URL link, dan pada paragraf artikel supaya muncul di SERP.
Walaupun optimasi SEO hanya ditargetkan untuk satu search engine seperti Google, namun hasilnya dapat muncul di search engine lainnya seperti Yahoo.
Hal ini menunjukan bahwa optimasi SEO dapat dilakukan tanpa memandang target ranking di Google.
Selain masalah target ranking, website perlu harus memiliki positioning yang jelas supaya search engine mudah menganalisa dari konten blog yang disajikan.
Jika konten blog campur-campur tanpa segmentasi, search engine kesulitan membaca isi website. Dampaknya Google dan Yahoo enggan merekomendasikan konten blog pada audies.
Sebaliknya, jika konten blog sudah tersegmentasi, search engine mudah untuk membaca isi website. Kemudahan ini menjadikan situs website mendapat rekomendasi search engine Google dan Yahoo.
Kesimpulan
- Keyword yang ditargetkan dapat bekerja dengan baik di Google atau Yahoo
- Optimasi keyword pada konten merupakan hal yang tidak bisa diabaikan
- Positoning konten yang jelas memudahkan search engine merekomendasi konten kepada audience atau user
- Segmentasi konten adalah cara untuk lebih mudah dapat rekomendasi dari Google atau Yahoo
Saran
- Studi kasus ini masih bisa dikembangkan dengan kuantitas konten, jumlah search engine, tipe konten, jumlah keyword, dan variasi keyword
- Hasil studi kasus bisa bervariasi tergantung dari niche konten dan target audience yang dituju