Hal Tersulit Dalam Bidang SEO (Search Engine Optimization)

Ishak Okta Sagita
3 min readOct 5, 2024

--

Hal tersulit di SEO
Photo by Myriam Jessier on Unsplash

Sebuah pertanyaan unik datang sesi interview HR. Pertanyaan ini sangat menguras hasrat untuk menggali potensi diri.

Jenis pertanyaan ini memang lazim di kalangan lain, namun menjadi unik ketika ada di kontens berbeda. Apalagi jika pertanyaan unik ini ditanyakan pada wawancara kerja.

Kala itu, saya mendapatkan undangan wawancara kerja di perusahaan layanan jasa. Perusahaan ini mencari posisi SEO Staff untuk mendukung aktivitas branding.

Dari semua pertanyaan yang diajukan, ada satu pertanyaan memorable banget. Pertanyaan tersebut adalah

Apa Hal Tersulit Dalam Bidang SEO (Search Engine Optimization)

Saya sendiri menjawabnya kepada HR. Tetapi saya masih tidak puas karena jawabannya terbata-bata. Kelihatan kaya orang nggak paham dunia SEO.

Lalu, apa hal tersulit di bidang SEO?

Mengikuti model bisnis di industri terkait

SEO hanyalah metode untuk mengembangkan bisnis dengan melakukan optimasi mesin pencari. Tujuan yang dicapai berupa branding, awareness, leads, sampai sales.

Itu semua dapat terwujud apabila SEO tahu model bisnis perusahaan tersebut. Mudahnya adalah perjalanan konsumen dari tahu sampai beli. Atau bahasa marketingnya adalah Customer Journey.

Customer Journey bersifat personalized sehingga satu funnel, beda tempat, beda hasil.

Melihat model bisnis bisa dilakukan melalui produk atau layanan yang ditawarkan. Cara cepat tahu hal ini dengan mengetahui bagimana alur konsumen membeli produk.

Perubahan algoritma

Praktisi SEO mengatakan Google mengubah algoritma pencarian sebanyak 500 sampai 600 kali per tahun. Dari semua perubahan itu ada yang sifatnya bagaikan “kremesan gorengan” hingga “mengubah konstitusi”.

Perubahan algoritma Google terakhir terjadi pada 15 Agustus 2024. Kala itu, Core Google melakukan update untuk memberi kesempatan situs kecil unjuk gigi. Update ini berlangsung selama satu bulan penuh.

Hasil dari perubahan algoritma Core Google dapat kamu pelajari melalui Update Core Google Agustus 2024.

Tidak sedikit, orang SEO ketar-ketir ketika ada perubahan Algoritma. Salah satu dampak paling radikal adalah ketika Google memutuskan untuk memblokir situs yang menggugah konten AI untuk mengakali mesin pencari.

Penggunaan keyword

Keyword merupakan peluru untuk melakukan optimasi SEO. Sebab, keyword adalah cara untuk audiens masuk ke website kamu.

Penggunaan keyword memang harus melihat berbagai pertimbangan. Search volume terlalu tinggi akan senggol-senggolan sama situs besar.

Kalau memilih keyword search volume rendah terlihat gagal traffik yang datang sedikit.

Itu baru bicara search volume, belum masuk ke aspek panjang keyword. Long tail keyword dan short tail keyword memiliki pendekatan berbeda.

Ini masih dalam aspek internal, belum lagi melihat kompetitor. Apakah kompetitor melakukan kudeta keyword agar menjadi top of mind di benak konsumen. Sampai sini hanya Tuhan dan kompetitor yang tahu? Sisanya tempe.

Menghasilkan konten yang ranking di laman perncarian pertama

Dalam aspek konten, SEO membantu konten yang ditulis mendapat peringkat di laman pertama mesin pencari.

Untuk mencapai itu membutuhkan kolaborasi pada keyword, penulisan konten, optimasi On-Page dan Off-Page, dan kemudahan akses bagi konsumen.

Bentuk konkrit dari hal ini adalah menghasilkan konten yang mudah dipahami audience, namun tidak menghilangkan konteks.

Kemudian aktivitas mendapatkan backlink dari situs lain agar makin direkomendasi mesin pencari.

Masih banyak hal sulit dalam bidang SEO

Apabila digali lebih dalam, masih banyak hal lainnya yang bersinggungan dengan SEO. Masalah keyword, ranking, maupun algoritma hanya segelintir saja.

Bidang SEO sangat luas dan beragam. Saking luasnya sampai-sampai memunculan aliran-aliran lain diluar prediksi Financial Planner.

Kira-kira gimana tuh?

--

--

Ishak Okta Sagita

SEO Content Writer | Certified Impactful Writer by @impactfulwriting® | Content Producer | ishakoktasagita.com